Tidak mau berakhir di dalam penjara, para koruptor memiliki cara baru maupun modus baru agar tak tercium Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seperti yang diungkapkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyatakan sejumlah pejabat negara di sembilan kementerian menimbum emas di rumahnya masing-masing.
Menurut Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Ucok Sky Khadafi mengatakan, modus baru tersebut dilakukan karena modus lama seperti menyimpan uang hasil korupsi dalam rekening sudah tidak lagi aman. "Tujuannya supaya hasil korupsi mereka tidak terdeteksi oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dan KPK," ujarnya.
Namun dirinya tidak mau menyebutkan siapa-siapa saja pejabat yang melakukan modus baru tersebut. "Nanti saja, kalau sudah lengkap data-data kita. Pasti akan kita umumkan kepada publik," tuturnya.
Lebih lanjut Ucok mengatakan, dirinya pun menganalisa kenapa pejabat tersebut lebih memilih menimbum emas. Karena menurutnya, harga emas tidak akan pernah turun di pasaran, melainkan akan selalu
Menurut Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Ucok Sky Khadafi mengatakan, modus baru tersebut dilakukan karena modus lama seperti menyimpan uang hasil korupsi dalam rekening sudah tidak lagi aman. "Tujuannya supaya hasil korupsi mereka tidak terdeteksi oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dan KPK," ujarnya.
Namun dirinya tidak mau menyebutkan siapa-siapa saja pejabat yang melakukan modus baru tersebut. "Nanti saja, kalau sudah lengkap data-data kita. Pasti akan kita umumkan kepada publik," tuturnya.
Lebih lanjut Ucok mengatakan, dirinya pun menganalisa kenapa pejabat tersebut lebih memilih menimbum emas. Karena menurutnya, harga emas tidak akan pernah turun di pasaran, melainkan akan selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar