Banyak cara agar blog Anda dikunjungi banyak orang. Mulai dari yang beradab hingga yang menipu. Cara beradab, Anda harus rajin menulis, membuat jaringan dengan blog lain dan sebagainya. Cara yang lain misalnya dengan menulis artikel yang bertentangan dengan pendapat orang, menulis soal seks, krimininalitas, atau berita soal penerimaan pegawai. Cara lainnya masih banyak.
oleh Rusdi Mathari
SEORANG teman wartawan protes kepada saya suatu hari dan bertanya, kenapa saya hanya menulis di blog dan tak menulis di media cetak. “Sampean itu onani,” kata dia. Saya tertawa mendengar pertanyaannya tapi tak mencoba menjawab.
Blog bagi saya adalah “dunia yang baru” karena saya baru mengenalnya sejak pertengahan November lalu. Sebuah pengenalan dan pengetahuan yang menurut saya sangat terlambat. Mungkin benar teman wartawan tadi melalui blog saya sedang onani, karena saya bisa menulis apa saja tanpa khawatir tulisan saya disunting apalagi takut tidak dimuat seperti lazimnya ketika kita mengirim tulisan ke media cetak. Saya menulis di blog memang untuk aktualisasi karena pekerjaan dan profesi saya penulis.
Selama ini bukan tak ada usaha saya untuk misalnya menulis dan kemudian mengirimkan tulisan itu ke media cetak. Saya misalnya secara rutin mengirim resensi buku, cerpen atau sekedar esay. Namun jarang sekali tulisan saya dimuat oleh media cetak. Alasannya macam-macam. Mulai dari jumlah karakter saya yang terlalu banyak, hingga substansi tulisan saya yang dinilai tidak ada isinya. Maklum saja, media cetak yang saya kirimi tulisan adalah media cetak yang sudah punya nama besar. Namun saya percaya dari semua alasan redaksi media cetak itu, pastilah alasan utamanya karena tulisan saya memang tidak bermutu. Seorang teman wartawan lain pernah membesarkan hati saya dengan berkata, “Media cetak besar itu, lebih memilih ‘singer’ ketimbang ‘song’.”
Lalu Blog sangat membantu saya, meskipun saya sendiri juga menggawangi dua majalah agama sebagai redaktur pelaksana. Ketika pertama kali menulis, saya heran sendiri, blog saya yang relatif baru dikunjungi banyak orang, meskipun jumlah pengunjungnya sangat jauh dibanding blog-blog yang sudah bertahun-tahun ada dan sudah mapan. Saya menulis apa saja, sepanjang saya menguasai persoalan. Mulai dari ekonomi, agama, buku, ilmu pengetahuan, maupun politik.
Belakangan saya mengerti, saya tidak mungkin hanya menjadikan blog sebagai sarana aktuliasasi. Ketika membaca bahwa Wael Abbas dari Mesir mendapat penghargaan jurnalistik dari Pusat Wartawan Internasional (ICJ) akhir tahun lalu karena blognya dianggap sebagai media alternatif (lihat “Wael, Blog dan Produk Jurnalistik”, 17 November 2007), saya lalu bertekad meniru Wael: harus membuat blog berita bukan blog keluh kesah. Saya harus menjadi wartawan blog apapun risikonya, saya kemudian berikhtiar menulis berita dan opini dari sisi yang mungkin diabaikan banyak media cetak. Dari standar jurnalistik, tulisan-tulisan saya itu memang sangat jauh dari memadai meskipun saya terus berusaha untuk memenuhinya. Responnya luar biasa karena semakin banyak orang yang mengunjungi blog saya.
Jumlah pengunjung blog saya meningkat di luar dugaan saya ketika saya menulis soal penangkapan Ahmad Albar dengan mewawancarai Jockie Suryoprayogo (lihat “Cerita di Balik Penangkapan Ahmad Albar“, 28 November 2007). Dalam sehari pernah dikunjungi 1.600-an pembaca. Saya memilih Jockie, karena saya mendengar antara Jockie dan Albar sering terjadi ketidakcocokan. Jockie blak-blakan kepada saya tapi tidak semua keterangannya saya muat demi kepentingan Jockie dan Albar sendiri. Keterangan Jockie kepada saya bahkan dikutip persis oleh Koran Tempo, meskipun media itu tak menyebutkan sumbernya dari blog saya.
Jumlah pengunjung yang mencapai jumlah di atas seribu orang perhari juga saya dapati, ketika saya menulis soal penangkapan Roy Marten (lihat “Empat Hari Sebelum Roy Marten Ditangkap“, 29 November 2007). Saya mengontak Chris Salam adik Roy dan Alex Asmasoebrata sahabat Roy untuk kepentingan penulisan itu. Dari dua orang itu saya mendapat kronologis bagaimana Roy ditangkap karena Alex ikut bersama Roy saat pergi Surabaya. Alex juga bercerita banyak soal di balik penangkapan itu, tapi saya juga tidak mengungkapkannya semua dalam tulisan.
Kunjungan dari lebih seribu pengunjung setiap hari pun saya dapati saat saya menulis soal kematian Benazir Bhutto (lihat “Benazir Bhutto Tewas Ditembak“, 27 Desember 2007). Saya mendapat berita itu dari Yahoo! hanya beberapa menit setelah Bhutto ditembak. Saya lantas mencoba menerjemahkan berita itu menjadi sebuah berita singkat dan ditampilkan di blog malam itu juga. Esoknya ketika saya membuka blog saya, sungguh saya kaget karena tidak menyangka tulisan itu mendapat perhatian luar biasa dari banyak orang. Selama dua hari, berita bahkan menempati urutan teratas Top Post di blog WordPress Indonesia.
Saya lantas berpikir, rupanya nama seseorang memang sanggup menyihir orang untuk ingin tahu. Artis, para tokoh dan sebagainya adalah obyek berita yang bagi sebagian orang terlalu sayang untuk dilewatkan. Saya akhirnya maklum kenapa acara infotainmen di televisi selalu menempati rating tinggi karena rupanya sebagian orang berkepentingan dengan berita soal para artis. Tulisan saya tentang Albar dan Roy yang direspon banyak direspon orang –meskipun saya berusaha menuliskannya secara berbeda dengan yang ditulis atau dibahas oleh media infotainment— terbukti tetap dibaca oleh banyak orang.
Saya kemudian teringat “teori’ jurnalistik bahwa artis dan tokoh adalah salah satu obyek berita yang bisa menjadi daya tarik, selain soal seks dan kriminalitas. Seorang fotografer lalu meledek saya,”Wah cak Rusdi sekarang jadi wartawan seleberitas.” Saya tersenyum mendengarnya.
Apakah hanya karena menulis soal artis dan tokoh sebuah blog bisa dikunjungi banyak orang? Tidak. Ada banyak cara agar blog Anda dikunjungi banyak orang. Seorang blogger pernah menulis, agar blog kita banyak banyak dikunjungi oleh pembaca maka yang harus dilakukan adalah banyak menulis. Menulis apa saja sehingga tulisan di blog akan semakin beragam dan banyak pilihan, dan karena itu akan semakin banyak orang yang datang berkunjung dan membaca. Soal kualitas, kata dia, adalah nomor sekian, yang penting menulis dan menulis. Namun saya tak percaya dengan teori itu.
Saya akui blogger tadi memang produktif menulis. Namun dia bisa berteori seperti itu, karena dia sendiri memang sudah punya “massa” sendiri yang tak lain adalah mahasiswanya sendiri. Di kampusnya, boleh jadi dia adalah dosen idola sehingga para mahasiswanya akhirnya juga rajin membaca tulisan dia di blognya. Anda bisa saja meniru atau mengikuti kiat pak dosen itu, namun Anda harus punya stamina tinggi untuk selalu menulis dan tentu saja untuk membayar tagihan ongkos berinternet.
Cara lain agar blog banyak dikunjungi orang adalah dengan menulis tulisan sensasional yang bertabrakan dengan opini publik. Jika pendapat umum mengatakan A maka Anda cukup menuliskannya sebagai A’ atau bahkan X. Misalnya ketika ramai orang berpendapat Seoharto harus diadili, Anda cukup menulis bahwa Soeharto adalah pahlawan atau sebaliknya.
Bisa juga Anda menulis soal seks. Seperti soal kriminalitas soal seks adalah naluri manusia yang entah kenapa selalu menyita perhatian banyak orang. Misalnya dengan menulis judul posting, “Foto-foto anak SMA diperkosa berjamaah” meskipun isinya sama sekali tak ada unsur seksnya. Hasilnya blog Anda akan dikunjungi banyak orang yang ketipu. Anda misalnya juga dapat membuat tulisan tentang pengumuman yang berkaitan dengan hajat hidup sebagian orang. Contohnya tentang pengumuman penerimaan PNS atau karyawan, meskipun isinya kemudian adalah “maaf sampai sekarang belum ada pengumuman penerimaan PNS di instasi anu.”
Tentu ada risikonya. Jika posting Anda selalu bombastis apalagi kemudian menipu, blog Anda tidak akan lagi dipercaya oleh orang dan karena itu akan semakin sedikit orang yang berkunjung ke blog Anda. Anda bisa-bisa dikategorikan orang iseng dan bisa dikeluarkan dari komunitas blog.
Paling gampang adalah menulis soal teknologi komputer atau blog. Jika Anda menguasai bidang yang satu ini dan kemudian menuangkannya dalam bentuk tulisan dan diposting di blog Anda, dipastikan blog Anda akan ramai dikunjungi. Sebabnya adalah banyak blooger yang masih awam soal blog sehingga membutuhkan panduan untuk ngeblog. Anda bisa lihat, blog-blog yang membahas soal teknologi komputer dan tentang blog, tak pernah sepi dikunjungi orang.
Cara lain Anda harus mengunjungi blog lain dan menitip alamat blog Anda di blog yang Anda kunjungi. Ini yang disebut memperbanyak jaringan (link). Dengan semakin banyak alamat blog Anda tampil di bog lain, kemungkinan orang untuk mengklik Anda juga akan semakin besar.
Jika semua cara sudah dicoba namun blog Anda tetap sepi pengunjung, Anda tak usah berkecil hati. Ingatlah tujuan Anda pertama membuat blog untuk apa: apakah untuk aktuliasasi atau ingin dibaca banyak orang. Saya sendiri tak terlalu memikirkan apakah pengunjung dan pembaca blog saya banyak atau tidak karena saya hanya sekedar menulis dan memberitakan, setelah arus utama media cetak main streamjarang sekali bersedia memuat tulisan saya. Terlalu banyak informasi di luar sana, yang tidak dimuat oleh media cetak dan sayang untuk tidak ditulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar